Sponsor

fidnurdiansyah
Free Website Hosting

Kamis, 02 April 2009

La Paz, Neraka Para Tamu

Semalam, saya menonton acara sepakbola kualifikasi Piala Dunia 2010 di salah satu televisi swasta. Partai yang dipertandingkan sangat kutunggu-tunggu, yaitu antara Bolivia vs Argentina.

Lalu, apa yang kutunggu dari pertandingan tersebut? Pertama, pasti ingin menyaksikan pemain-pemain bintang Argentina berlaga. Kedua, ini dia.. Menyaksikan pengaruh dari Stadion Hernando Siles bagi tim tamu. Sekilas mungkin tak ada yang istimewa. Argentina adalah tempatnya pemain-pemain bintang dan semua pun pasti meyakini. Namu, jangan kaget jika Anda menilik hasil akhir dari pertandingan tersebut. Ya, Argentina dihajar 6-1 dari tuan rumah Bolivia !!!

Inilah daya magis dari stadion tersebut. Tak kenal siapa tim tamu yang bermain. Entah itu Argentina dengan 'Anak Tuhan'nya (Maradona), ataupun raja sepakbola sejagat, Brazil. Semuanya harus kuwalahan jika bermain disini. Lalu, apa yang menarik dari Stadion Hernando Siles?


Estadio Hernando Siles, terletak di kota La Paz, ibukota Bolivia, yang mempunyai ketinggian 3.637 meter (2,3 mil) diatas permukaan laut. Coba Anda bayangkan jika Anda sendiri yang harus bermain sepakbola di ketinggian tersebut, dengan kadar oksigen yang sangat tipis. Pemain-pemain Argentina saja yang berkategori 'bintang' harus rela menghadapi kenyataan pahit melihat fakta apa yang terpampang di papan skor pada akhir pertandingan (yang konon terburuk sepanjang 60 tahun terakhir) dengan kondisi fisik yang cepat lelah.

'Ganasnya' kondisi di La Paz juga sebenarnya sudah mendapat perhatian FIFA (federasi sepabola dunia). Kalau tidak salah, sekitar pertengahan tahun 2007 yang lalu, FIFA menegur Bolivia untuk memindahkan laga pertandingan home-nya ke tempat lain yang sesuai dengan ketentuan standar FIFA, yaitu tidak kurang dari 2500 m dpl. Namun, teguran FIFA tersebut malah mendapat tantangan keras dari presiden Bolivia, Evo Morales. Morales mengatakan bahwa teguran FIFA tersebut sangat diskriminatif dan dipengaruhi kuat serta lebih menguntungkan tim-tim kuat di kawasan Amerika Latin (Argentina dan Brazil). Wah wah....

Polemik ini juga sebenarnya juga terjadi negara kita. Kita pun tahu, Persiwa Wamena, yang notabene merupakan tim dengan markas di kawasan Pegunungan Jayawijaya, adalah salah satu klub yang sangat sulit dikalahkan di rumahnya. Tim-tim kuat Indonesia macam Persija Jakarta, Persib Bandung, hingga Persik Kediri, semuanya pernah mendapat 'tamparan badai pegunungan' ketika berlaga di Wamena.


Inilah hal yang menarik dari sisi lain sepakbola. Aktivitas yang tidak hanya dilakukan dengan menendang bola dan memasukkannya ke gawang, tapi juga sebuah fenomena yang sangat mempengaruhi siapapun, termasuk seorang presiden.


0 komentar:

Posting Komentar

.................

whb link

Chat with me


Label

ssstt...


ShoutMix chat widget
Free Website Hosting